Puisi: Tawa

Tawa,
Aku takut pada tawa,
Tambah pula suka terlampau,
Risau aku pada gelak besar,
Yang menuntun ke perbatasan air mata,
Banjir tiba-tiba,
Tanpa disangka,
Siapa menyangka.


Tawa tak abadi,
Air mata iri hati,
Senyum itu memberi,
Pada jiwa-jiwa di bumi.


Kau tidak punya banyak waktu,
Untuk kau alaskan duniamu dengan masalah,
Untuk kau bazirkan waktumu dengan najis dunia,
Untuk kau buang sisa tawamu pada yang tak guna.


Tawalah selagi kau mampu,
Selama kau bikin semua bahagia,
Dengan tawa-tawamu,
Di situ alam turut berbahagia sama.



Nota Kaki: Walau tawa tak abadi, tapi membuat manusia senang hati. Binatang sendiri bisa tertawa apatah lagi kita yang sungguh sempurna.
Nota Diri: Aku seolah senang tertawa besar, menghibur diri itu ibadah juga.


~ 1 komentar: ~

Nadratul Syazwana says:
at: April 5, 2012 at 6:32 AM said...

Betul tu. So, ketawa pun kena beringat jugak :)

~ Post a Comment ~