Tegak Puja

Tegak puja,
Walau selusur nyata,
Kau semadi nyawa,
Setegar darah,
Senandung jiwa
Hujan angin batu kau jua,
Angin labuh barat, timur, selatan, utara,





Tunggu punya tunggu,
Orang tetap mahu tahu,
Kerna kau serindit permata,
Walau angin lawan bicara,
Tiupan pohon tetap sama,


Tegak puja,
Walau serambi tukar arah,
Walau celaru jiwa dan darah,
Sateria pekat merah,
Rembunan hujan permata lelah,


Aku....
Naif daya ingat,
Suram, lupa lagi dan ingat lagi.
Sadar langit cerah untuk kita,
Tanpa sakit bulan purnama,
Tanpa cela bintang seroja!




Nota Kaki: Aku baru faham mengapa puja itu salah.
Nota diri: Salah puja, sengsara merana, sumpahan punya angkara. Kencang, kencang dan kencang. Ini bukan salah aku! 

"Ini catatan aku ketika 6 Ramadan 1432 Hijrah lalu."

~ 0 komentar: ~

~ Post a Comment ~