Puisi: Sirna

Kisan antah-berantah,
Antara dunia langit dengan dunia bumi,
Masih termangu padu dengan sepi,
Seakan terlekat pada badi,
Rindu tapi mati,
Pada tamu di hati.




Ribuan tahun dulu,
Wujud nyata kita semua,
Pada dunia yang masih lagi biasa,
Namun cinta yang luarbiasa.




Sinar yang sirna,
Menambah karma luka,
Yang aku tanggung,
Kau junjung!




Terfikir sejenak,
Hidup sulit dalam sakit,
Cerita kitab-kitab kita yang menjanjikan suka dan bahagia,
MANA?
Apa sungguh-sungguh nyata,
Apa kau pura-pura lupa.


Nota Kaki: Sirna lebih baik dari siksa. Siksa lebih baik dari senyum pura-pura.
Nota Diri: Kau di mana Tuhan?


~ 0 komentar: ~

~ Post a Comment ~